Monday, 27 May 2013



Ada seorang pemulung tua yang setiap hari pekerjaannya mengais-ngais tumpukan sampah, memilah barang- barang bekas yang dapat dijual untuk menafkahi dirinya dan keluarganya. Sudah 30 tahun pekerjaan memulung ia lakukan, sejak dirinya masih remaja. Dia tidak punya pilihan lain untuk dapat bertahan hidup hingga kini. Pagi-pagi dia harus berjalan menarik gerobag untuk mencari dan bergelut dengan tumpukan sampah hingga sore hari. Hampir seluruh tumpukan sampah dipenjuru kota pernah disinggahi.
Suatu hari dia melintas didepan sebuah toko, disana banyak sekali pengunjung berkerumun. Demi melihat itu, tertariklah hatinya untuk mengetahui mengapa pengunjung demikian banyaknya mengerumuni toko itu. Lagi pula siapa tahu ada barang terbuang yang bisa dia pungut, pikirnya. Kemudian dia melongokkan kepalanya diantara kerumunan itu, baru dia tahu bahwa orang-orang berkerumun untuk berebut membeli parfum dengan mendapatkan potongan harga hampir 70%.  Itulah sebabnya orang berebut membeli dan mencoba aroma parfum itu.
Tiba-tiba ada seorang pengunjung yang berada disebelahnya membuka botol parfum lalu menyemprotkan parfum persis diatas kepala pemulung itu, dengan maksud untuk dicoba keharumannya. Maka menyebarlah bau wangi mengitari kepala pemulung itu. Ketika wewangian parfum tercium oleh pemulung itu, maka pingsanlah si pemulung.
Melihat pemulung itu pingsan, orang-orang berusaha menolong untuk menyadarkan pemulung itu. Ada yang memberi aroma penyegar, minyak gosok, bahkan apa saja yang bisa menyadarkan pemulung itu dari  pingsannya. Akan tetapi semua sia-sia, pemulung itu tetap pingsan. Tiba-tiba ada seorang yang mengenal pemulung itu dan menyarankan supaya membawakan sesuatu yang berbau busuk bagaikan bau sampah. Akhirnya benar juga ketika tercium bau busuk oleh pemulung itu maka tersadarlah dia dari pingsannya.
Pelajaran apa yang bisa kita cermati dari kisah tersebut?
Point pentingnya adalah mengenai perubahan. Bersiaplah menerima perubahan, karena sesungguhnya tidak ada yang abadi didunia ini kecuali perubahan itu sendiri. Di dalam kehidupan perubahan akan selalu terjadi, tanaman berkembang dan berubah dari hari kehari, anak-anak tumbuh menjadi dewasa, demikian pula dengan lingkungan kerja kita, semua akan berubah dari waktu ke waktu. Oleh karena itu terimalah perubahan itu sebagai dinamika kehidupan. Menjadi bagian yang harus kita jalani sebelum kehidupan berakhir.
Dengan memahami hal itu, kita akan menjadi fleksible, luwes dalam menyikapi perubahan yang pasti terjadi. Karena jika tidak, niscaya kita menjadi tidak berbeda dengan pemulung yang kehilangan indera penciuman ketika menikmati wanginya parfum.


(kisah ini disarikan dari tayangan RCTI dalam acara HIKMAH FAJAR)
Selamat pagi, selamat bekerja dan sukses untuk Anda semua.
pict : merr1439.blogspot.com

0 comments:

kopicream. Powered by Blogger.